Langsung ke konten utama

Tips Meningkatkan Kecepatan Membaca

Halo IdeNovator!

Beberapa minggu lalu, gue pernah menulis artikel yang berjudul: Rahasia Membaca Satu Buku Setiap Minggu.
Nah, di artikel itu gue sempet ngejanjiin akan menulis tentang gimana sih tips meningkatkan kecepatan membaca tanpa mengurangi komprehensi kita dalam membaca.
Sebelum gue menjelaskan tentang step-stepnya, perlu diketahui bahwa membaca cepat ini ngga bisa instan. Dibutuhkan latihan-latihan setiap harinya.
Pada awalnya membaca cepat ini juga akan terasa sedikit susah karena mata kita belum terbiasa untuk bergerak dengan cepat dan membaca lebih banyak kata sekaligus. Jadi, lakukanlah latihan membaca cepat dengan teratur agar nanti membaca cepat bisa menjadi kebiasaan yang secara otomatis kita lakukan.
Oh iya, pengen ngejelasin juga bahwa kita ngga harus membaca cepat untuk semua buku. Ada beberapa jenis buku yang emang kita bisa ngelakuin baca cepat dengan mudah, namun ada juga buku yang akan lebih enak bacanya kalo dihayati secara perlahan. Jadi, kita harus tau kapan waktunya kita bisa baca cepat dan kapan kita harus menikmati buku tersebut.
Sebelum kita bisa meningkatkan kecepatan membaca, kita harus tau berapa kecepatan kita membaca sekarang. Carilah sebuah teks yang memiliki jumlah kata sekitar 500-1000 lalu hitunglah kecepatan membaca lu dengan cara membagi jumlah kata dengan waktu(detik).
Menurut sebuah penelitian dari Staples, rata-rata kecepatan membaca mahasiswa adalah 450 KPM (Kata Per Menit). Berikut rata-rata kecepatan membaca berdasarkan pekerjaan:
– Siswa Kelas 3 SD = 150 KPM
– Siswa Kelas 8 SMP = 250 KPM
– Mahasiswa = 450 KPM
– Eksekutif Perusahaan = 575 KPM
– Dosen = 675 KPM
– Atlit Pembaca Cepat = 1,500 KPM
– Juara Dunia Pembaca Cepat = 4,700 KPM
Oke, langsung aja. Ada 5 tips meningkatkan kecepatan membaca tanpa mengurangi komprehensi kita dalam membaca yaitu:

 1. Know What You Want To Read

Photo By Lou Levit
Dalam membaca cepat, kita harus tau terlebih dulu apa sebenarnya yang ingin kita dapatkan dalam membaca sebuah buku atau artikel. Misalnya kita membaca artikel ini dengan tujuan pengen tau gimana caranya membaca cepat. Nah, dengan tau tujuan kita, otak kita akan lebih teliti dalam mencari kata kunci dari apa yang kita inginkan. Hal ini menyebabkan kita bisa lebih fokus dan pikiran kita ngga gampang kemana-mana ketika membaca.

 2. Selective Skimming

Photo By Jazmin Quaynor
Skimming adalah suatu teknik membaca dimana kita hanya memeriksa isi bacaan secara sekilas tanpa harus membacanya satu per satu. Kita bisa melakukan skimming terhada seluruh isi bab dari buku terlebih dahulu sebelum membacanya. Tujuan dari skimming itu sendiri adalah untuk memahami bagaimana struktur dari suatu bab tersebut sehingga memudahkan kita untuk mengetahui mana bagian yang penting dan mana bagian yang berisi hal-hal tambahan saja.

 3. Use A Pointer / Index Card

Use a Pointer (c) metagraf.co
Gunakanlah penunjuk seperti jari, pulpen atau bookmark yang ada dalam buku untuk menandakan lokasi pada halaman yang kita baca. Penggunaan penunjuk akan mencegah kita dalam kelupaan apa yang terakhir kali dibaca yang menyebabkan kita kembali membaca baris yang sama berulang-ulang. Selain itu, menggerakan penunjuk secara cepat akan mengatur tempo yang kita inginkan dalam membaca. Mata kita akan mengikuti gerakan dari penunjuk tersebut. Bayangkan mata kita sebagai magnet yang ditarik oleh penunjuk yang ada pada halaman. Jadi, kemanapun penunjuk itu berjalan, mata kita akan mengikutinya.

 4. Avoid Sounding Out The Word In Your Head

hindari (c) metagraf.co

Banyak orang yang membaca dengan mengulangi kata-kata yang dibaca di dalam kepalanya. Misalnya dengan menggerakan bibirnya atau mendengarkan kata-kata tersebut diucapkan di dalam batin. Peristiwa ini biasanya diketahui dengan nama subvocalization. Ini adalah salah satu masalah utama yang dialami kebanyakan orang ketika membaca.
Dengan belajar menghilangkan subvocalization ini, kita dapat meningkatkan kecepatan membaca kita hingga tiga kali lipat. Caranya adalah dengan membuat mulut kita sibuk sehingga ngga mengucapkan kata-kata yang kita baca lagi. Misalnya dengan mengunyah permen karet, bersiul, atau apapun itu yang bisa bikin mulut kita sibuk. Memang pada awalnya akan terasa sangat sulit untuk bisa menghilangkan suara di dalam kepala ini, namun dengan konsentrasi yang tinggi dan latihan nantinya kita akan terbiasa untuk ngga bersuara dari apa yang kita baca lagi.

 5. Practice. Practice. Practice.

practice. (c) metagraf.co
Seperti yang gue katakan di awal, membaca cepat itu harus melewati beberapa proses latihan. Lakukanlah latihan membaca cepat setiap harinya misalnya dengan membaca artikel yang ada di internet ataupun bisa juga membaca satu bab dari sebuah buku per harinya. Latihan ini akan menyempurnakan kemampuan kita dalam membaca cepat. Semakin sering kita latihan, mata dan otak kita akan berkoordinasi dengan lebih baik dalam membaca cepat.


About the author
Gilang Agustiar

An avid learner that passionate on reading, thinking, and writing. Student at Entrepreneurship SBM ITB.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Power Pose: Menjadi Percaya Diri Dalam 2 Menit

Halo IdeNovator! Kurang percaya diri. Sebuah masalah yang dialami oleh banyak orang, termasuk gue sendiri. Mulai dari ngga percaya diri ketika mau public speaking, mulai kenalan sama orang lain, ataupun inisiatif buat menyampaikan ide. Salah satu momen yang paling gue ingat dalam hidup gue adalah ketika gue mengikuti lomba marketing plan yang diadakan oleh salah satu konsultan marketing di Indonesia. Waktu itu, tim gue sempet lolos babak 16 besar dan harus presentasi di depan beberapa para juri yang merupakan ahli di bidangnya. Gue ngerasa ngga siap banget waktu itu, mulai dari materi yang kurang dipersiapkan dan juga karena itu juga merupakan pengalaman pertama gue buat berbicara di depan umum. Gue ngerasa deg-degan banget dan rasanya udah hampir keringet dingin pas naik diatas panggung. Alhasil, kurangnya percaya diri ini menyebabkan gue ngomong gelagapan dan terlihat ngga jelas. Ya, tim gue ngga lolos ke babak berikutnya dan gue merasa bersalah karena mengecewakan teman-tem

Impostor Syndrome: Perasaan Ragu Terhadap Diri Sendiri

Halo IdeNovator! Seperti yang kalian ketahui, beberapa saat yang lalu Metagraf sempat istirahat tanpa posting selama satu bulan. Sebenarnya, penyebab utamanya adalah karena pada saat itu, saya mulai merasa ragu dengan kemampuan saya menulis. Perasaan yang saya alami itu biasa disebut dengan istilah  self-doubt . Dalam bentuk lain, perasaan  self-doubt  ini dikenal dengan istilah Impostor Syndrome, yaitu ketika seorang yang sebenarnya kompeten/berpengalaman, merasa bahwa dirinya tidak benar-benar tau apa yang ia lakukan. Berdasarkan pengalaman saya, perasaan tersebut sangatlah mematikan. Impostor Syndrome telah membuat saya jadi berhenti berkarya dan kehilangan momentum dalam menulis. Tidak hanya saya, sejak pertama kali istilah  Impostor Syndrome  ini di temukan pada tahun 1978, telah tercatat bahwa 70% dari populasi manusia di seluruh dunia pernah merasakannya. Bahkan para mahasiswa di universitas papan atas dunia seperti  Harvard, Yale, Stanford  dan  MIT  pun merasakan ha