Langsung ke konten utama

Cara Cepat Menguasai Sebuah Skill

Halo IdeNovator!

Skill is the unified force of experience, intellect and passion in their operation.
– John Ruskin
Kali ini gue bakal bahas sedikit tentang produktivitas lebih tepatnya adalah tentang Rapid Skill Acquisition.
Wah keren banget yak! Buku yang akan gue bahas ini berjudul The First 20 Hours: How to Learn Anything Fast. Buku bercover kuning ini ditulis oleh Josh Kaufman. Dia adalah seorang peneliti, pembicara dan juga penulis dari beberapa buku best-seller lainnya yaitu The Personal MBA. Orang kerenlah pokoknya!
Mempelajari skill baru adalah kegiatan yang sangat menarik sekaligus menantang. Namun ada banyak hal yang dapat ngehambat kita untuk menguasai sebuah skill.
Nah, didalam bukunya, Josh sharing tentang apa aja sih yang harus kita siapin buat mempelajari suatu skill baru dengan lebih cepat. Ia mengatakan bahwa dalam waktu 20 jam aja, kita udah bisa melakukan sebuah skill baru.
Namun harus disadari juga dalam waktu 20 jam kita ngga bakal langsung ahli, tapi hanya sekedar bisa dalam melakukan skill tersebut. Ada beberapa tahapan yang harus kita lakukan yaitu:

1. Deciding Exactly What You Want To Be Able To Do

Lu harus tau tujuan belajar suatu skill itu apa. Setelah itu, lu harus menentukan mau sampai bisa apa aja sih lu dengan skill itu. Misalnya lu pengen belajar main piano, lu harus bisa menentukan apakah lu pengen bisa mainin lagu tertentu atau pengen bisa sejago Mozart(?) haha. Tujuannya adalah biar lu tahu sejauh mana harus latihan buat ngedapetin apa yang lo inginkan.

2. Deconstructing a Skill to The Smallest Possible Subskills

Disini berarti lu harus bisa ngebagi skill tersebut kepada subskill yang lebih kecil. Misalnya pake contoh main piano lagi, lu harus bisa ngebaca note balok, latihan koordinasi jari, belajar tau nada, dan lainnya. Membagi menjadi beberapa tahapan kecil akan mempermudah lu untuk ngedapetin skill tersebut dengan lebih cepat karena bisa dipelajari bertahap.

3. Learning Enough About Each Subskills

Nah, selanjutnya lu harus belajar teorinya juga. Lu bisa ngumpulin sumber informasi dari mana aja apalagi sekarang kan udah jamannya internet, tinggal searching Youtube dikit pasti nemu banyak video tutorial gimana caranya main piano. Ketika lu udah tau gimana cara orang lain melakukannya, lu bisa ngelakuin koreksi kepada diri sendiri pas latihan.

4. Removing Physical, Mental, And Emotional Barriers

Buang jauh-jauh segala mental yang bikin lu terganggu ketika mau belajar. Lu harus buang perasaan “Ah ini mah susah” “Kayanya gua ngga bakalan bisa” karena itu bakal jadi halangan buat lu untuk belajar. Selain itu ketika lu udah niatin buat belajar, singkirkan gadget yang ngga berkaitan sama skill itu biar bisa lebih fokus.

5. Practicing The Most Important Subskills At Least 20 Hours

Nah ini tahap yang paling berat. Lu harus bisa konsisten paling ngga ngelakuin latihan selama 20 jam. Wah kedengerannya lama ya? Iya emang lama, tapi coba dilihat begini, 20 jam itu kan bisa berarti latihan 45 menit per hari selama kurang lebih 1 bulan. Bayangkan dalam waktu 1 bulan kedepan kalo lu mau konsisten belajar selama 45 menit which is 3.125% waktu lu dalam sehari, lu bakal udah bisa menguasai suatu skill baru! atau bahkan kalo lu lagi agak nganggur, lu bisa latihan lebih lama dari 45 menit per hari bukan?

Kesimpulan

3 dari 5 poin diatas membahas tentang hal yang perlu kita lakukan sebelum kita mulai mempelajari sesuatu. Ketika kita ingin menguasai sebuah skill namun kita ngga melakukan persiapan apapun, hasilnya pasti ngga bakal sesuai sama yang kita harapkan dan malah susah buat menguasai apa yang kita pelajari tersebut. Nah, berhubung udah tau cara-caranya, yuk kita eksplor sekitar dan pelajari lebih banyak hal diluar sana! Good Luck!


About the author
Gilang Agustiar

An avid learner that passionate on reading, thinking, and writing. Student at Entrepreneurship SBM ITB.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Power Pose: Menjadi Percaya Diri Dalam 2 Menit

Halo IdeNovator! Kurang percaya diri. Sebuah masalah yang dialami oleh banyak orang, termasuk gue sendiri. Mulai dari ngga percaya diri ketika mau public speaking, mulai kenalan sama orang lain, ataupun inisiatif buat menyampaikan ide. Salah satu momen yang paling gue ingat dalam hidup gue adalah ketika gue mengikuti lomba marketing plan yang diadakan oleh salah satu konsultan marketing di Indonesia. Waktu itu, tim gue sempet lolos babak 16 besar dan harus presentasi di depan beberapa para juri yang merupakan ahli di bidangnya. Gue ngerasa ngga siap banget waktu itu, mulai dari materi yang kurang dipersiapkan dan juga karena itu juga merupakan pengalaman pertama gue buat berbicara di depan umum. Gue ngerasa deg-degan banget dan rasanya udah hampir keringet dingin pas naik diatas panggung. Alhasil, kurangnya percaya diri ini menyebabkan gue ngomong gelagapan dan terlihat ngga jelas. Ya, tim gue ngga lolos ke babak berikutnya dan gue merasa bersalah karena mengecewakan teman-tem

Impostor Syndrome: Perasaan Ragu Terhadap Diri Sendiri

Halo IdeNovator! Seperti yang kalian ketahui, beberapa saat yang lalu Metagraf sempat istirahat tanpa posting selama satu bulan. Sebenarnya, penyebab utamanya adalah karena pada saat itu, saya mulai merasa ragu dengan kemampuan saya menulis. Perasaan yang saya alami itu biasa disebut dengan istilah  self-doubt . Dalam bentuk lain, perasaan  self-doubt  ini dikenal dengan istilah Impostor Syndrome, yaitu ketika seorang yang sebenarnya kompeten/berpengalaman, merasa bahwa dirinya tidak benar-benar tau apa yang ia lakukan. Berdasarkan pengalaman saya, perasaan tersebut sangatlah mematikan. Impostor Syndrome telah membuat saya jadi berhenti berkarya dan kehilangan momentum dalam menulis. Tidak hanya saya, sejak pertama kali istilah  Impostor Syndrome  ini di temukan pada tahun 1978, telah tercatat bahwa 70% dari populasi manusia di seluruh dunia pernah merasakannya. Bahkan para mahasiswa di universitas papan atas dunia seperti  Harvard, Yale, Stanford  dan  MIT  pun merasakan ha

Tips Meningkatkan Kecepatan Membaca

Halo IdeNovator! Beberapa minggu lalu, gue pernah menulis artikel yang berjudul:  Rahasia Membaca Satu Buku Setiap Minggu . Nah, di artikel itu gue sempet ngejanjiin akan menulis tentang gimana sih tips meningkatkan kecepatan membaca tanpa mengurangi komprehensi kita dalam membaca. Sebelum gue menjelaskan tentang  step-step nya, perlu diketahui bahwa  membaca cepat ini ngga bisa instan.  Dibutuhkan latihan-latihan setiap harinya. Pada awalnya membaca cepat ini juga akan terasa sedikit susah karena mata kita belum terbiasa untuk bergerak dengan cepat dan membaca lebih banyak kata sekaligus. Jadi, lakukanlah latihan membaca cepat dengan teratur agar nanti membaca cepat bisa menjadi kebiasaan yang secara otomatis kita lakukan. Oh iya, pengen ngejelasin juga bahwa  kita ngga harus membaca cepat untuk semua buku.  Ada beberapa jenis buku yang emang kita bisa ngelakuin baca cepat dengan mudah, namun ada juga buku yang akan lebih enak bacanya kalo dihayati secara perlahan. Jadi, ki