Langsung ke konten utama

Cara Jitu Keluar Dari Pikiran Negatif

Halo  IdeNovator!

Semoga kabar teman-teman semua baik ya, hehe. Oke, kali ini saya ingin berbagi informasi tentang cara keluar dari pikiran negatif. Mungkin teman-teman pernah merasa kesulitan untuk keluar dari kondisi yang menekan dan menyudutkan teman-teman. Atau bahkan teman-teman pernah merasa stres karena banyak memikirkan sesuatu? Nah, nanti saya akan memberikan empat cara agar teman-teman bisa keluar dari ‘penjara’ negatif di pikiran teman-teman.
Oh iya, sebelum kita membahasnya lebih dalam, saya ingin memberitahu teman-teman kalau saya mendapatkan inspirasi dari buku “Terapi Berpikir Positif” karya Dr. Ibrahim Elfiky untuk tulisan ini.
Nah! Mari kita samakan persepsi terlebih dahulu deh, teman-teman. Menurut buku ini, pikiran manusia itu pada akhirnya akan membentuk mindset. Otak manusia yang mencerna suatu informasi tertentu akan direkam dan diproyeksikan oleh akal ke dalam pikiran utama kita. Sehingga hal itu akan terulang-ulang dipikirkan dan menjadi mindsetorang tersebut.
Saya teringat pengalaman tahun lalu ketika sedang berlangsungnya tes berenang di kampus. Salah satu teman saya merasa sangat ketakutan untuk melompat ke kolam renang. Padahal, dosen olahraga kami sudah berteriak menyuruhnya melompat ke kolam. Bahkan beberapa teman saya menertawakan ketakutan teman saya tersebut. Kemudian salah satu teman saya yang lain masuk ke dalam kolam berencana untuk menolongnya jika tenggelam. Namun, teman saya masih tidak mau untuk melompat ke dalam kolam. Kakinya gemetar dan tubuhnya berkeringat dingin.
Dari contoh di atas, kita bisa melihat kalau pikiran teman saya selalu mengulang informasi yang dikirimkan oleh rasa takutnya berenang. Dalam pikirannya muncul sugesti bahwa dia akan tenggelam dan sebagainya. Informasi ini ditangkap sebagai sebuah data utuh oleh otak hingga terbentuk mindset bahwa ia tidak akan pernah bisa berenang.
“Mindset negatif akan mempengaruhi alam bawah sadar pikiran, sehingga menimbulkan perasaan dan persepsi negatif.”
Nah, bagaimana? Teman-teman sudah bisa menangkap persepsi umumnya, kan. Untuk lebih jelasnya mari kita sama-sama belajar tentang caranya untuk keluar dari pikiran negatif yang dapat menciptakan mindset negatif.

1. Jangan biarkan pikiran kamu menguasai diri kamu, tapi kuasai pikiran itu.

Mungkin hal semacam ini tidak pernah disadari oleh kita, bahkan sering membuat kita lepas kontrol terhadap pikiran kita sendiri. Misalkan ketika teman-teman akan melakukan interview untuk menjadi salah satu anggota di organisasi tertentu atau wawancara pekerjaan. Dalam benak teman-teman sudah muncul bagaimana situasi negatif terjadi. Teman-teman merasa gelisah bahkan tidak ingat apapun untuk dikatakan.
Kondisi inilah yang harus teman-teman hindari. Pikiran negatif dengan mudah menguasai seluruh tubuh kita. Nah, cara untuk keluar dari kondisi ini adalah fokus memikirkan sesuatu yang dapat membuat kamu merasa bahagia dan nyaman. Bentuklah keyakinan dalam hati kalau nanti akan baik-baik saja. Ulangi kalimat itu berkali-kali. Kemudian tarik napas dalam-dalam dan hembuskan perlahan. Sekarang teman-teman sudah dapat menguasai pikiran teman-teman sendiri. Mudah bukan?

2. Gunakan kata-kata positif setiap hari

Pengucapan kata-kata akan membentuk sebuah persepsi utuh. Contohnya seperti pengalaman teman saya yang merupakan seorang gamer. Suatu hari kami bertemu dan mengobrol tentang nilai ujian salah satu mata kuliah. Dia megeluh kepada saya karena selalu mendapatkan nilai jelek. Ia mengatakan, “Aduh, berapa kali pun aku mencoba ujian lagi tetap saja bakal dapat nilai jelek.” Bisa kita perhatikan beberapa kata yang dikatakan, seperti ‘berapa kali pun mencoba’, ‘tetap’, ‘bakal’, ‘nilai jelek’.
Dapat saya simpulkan kata-kata itulah yang mondar-mandir dalam pikiran teman saya tadi. Akibatnya, akalnya merespon dengan negatif juga. Situasi inilah yang perlu kita perhatikan. Mulai dari sekarang mari kita ciptakan pembiasaan kata-kata positif. Misalkan dengan mengucapkan, “Meskipun hari ini dosen memarahiku, aku akan tetap masuk ke kelasnya. Karena memang aku mau belajar sesuatu darinya”, “Kondisi tubuhku sedang tidak sehat, padahal besok ada kelas. Tapi aku yakin beberapa menit lagi aku pasti sembuh!”, “Hari ini aku akan bertemu dengan seseorang yang penting, ah… pasti semuanya akan baik-baik saja dan dia pasti ramah kepadaku. Aku pasti bisa menghadapinya!”

3. Pusatkan konsentrasi pada tujuan awal

Jangan biarkan tujuan awal yang teman-teman sudah tetapkan berlalu begitu saja dikarenakan pikiran negatif yang menguasai pikiran teman-teman. Berfokuslah pada apa yang ingin teman-teman capai dan lakukan. Dengan tidak mengabaikan konsekuensi dan tanggungjawab yang harus teman-teman terima, teman-teman bisa tetap berkonsentrasi pada titik tujuan awal tadi.
Secara teoretis, proses berpikir akan mempengaruhi perasaan. Perasaan inilah yang akan membentuk sikap dan menentukan hasil. Namun, pada eksekusinya hanya akan menghasilkan dua kemungkinan: mindset positif atau negatif.
Jadi, dengan memusatkan konsentrasi penuh terhadap tujuan awal, akan terbentuk pola berpikir yang menentukan keteguhan teman-teman dalam mencapai sesuatu.

4. Abaikan pendapat orang lain yang mengecilkan pemikiran kamu

Misalkan teman-teman ingin melakukan sesuatu yang sudah ditetapkan sebelumnya. Katakanlah memulai start-up bisnis baru. Namun, banyak orang-orang di sekitar teman-teman yang mengkritik jika usaha itu tidak akan berhasil. Ditambah lagi dengan beberapa komentar dekat teman-teman yang mengatakan jika sebelum memulai start-up diperlukan banyak persiapan, “lalu bagaimana jika nanti gagal?” , “Memangnya kamu punya modal berapa?” , “Banyak pesaing loh sekarang!” Okay STOP!
Kita perlu mendengarkan pendapat orang lain, tapi kadang, ambillah yang positif saja. Jangan pikirkan pendapat yang justru mengecilkan pemikiran bagus yang kita punya. Mulai sekarang, latihlah pemikiran teman-teman untuk memilih dan memilah data-data mana saja yang akan dimasukan ke dalam benak teman-teman, agar nantinya muncul hasil yang terbaik.
Nah, gimana, teman-teman sudah menangkap kan empat cara untuk keluar dari pikiran negatif?

Kesimpulan

Intinya begini, teman-teman, cara untuk kita bisa keluar dari pikiran negatif adalah kita harus bisa menguasai pikiran kita sendiri, jangan biarkan pikiran negatif menguasai diri kita. Lalu, biasakan untuk menggunakan kata-kata positif dalam berinteraksi dan berkomunikasi setiap harinya. Ketiga, pusatkan konsentrasi teman-teman pada tujuan awal yang sudah ditetapkan. Keempat, jangan dengarkan pendapat negatif orang-orang yang menghambat teman-teman untuk melakukan sesuatu. Nah, ketika keempat cara itu sudah dilatih dan dijadikan kebiasaan, maka teman-teman akan dengan mudah keluar dari pemikiran-pemikiran negatif.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Power Pose: Menjadi Percaya Diri Dalam 2 Menit

Halo IdeNovator! Kurang percaya diri. Sebuah masalah yang dialami oleh banyak orang, termasuk gue sendiri. Mulai dari ngga percaya diri ketika mau public speaking, mulai kenalan sama orang lain, ataupun inisiatif buat menyampaikan ide. Salah satu momen yang paling gue ingat dalam hidup gue adalah ketika gue mengikuti lomba marketing plan yang diadakan oleh salah satu konsultan marketing di Indonesia. Waktu itu, tim gue sempet lolos babak 16 besar dan harus presentasi di depan beberapa para juri yang merupakan ahli di bidangnya. Gue ngerasa ngga siap banget waktu itu, mulai dari materi yang kurang dipersiapkan dan juga karena itu juga merupakan pengalaman pertama gue buat berbicara di depan umum. Gue ngerasa deg-degan banget dan rasanya udah hampir keringet dingin pas naik diatas panggung. Alhasil, kurangnya percaya diri ini menyebabkan gue ngomong gelagapan dan terlihat ngga jelas. Ya, tim gue ngga lolos ke babak berikutnya dan gue merasa bersalah karena mengecewakan teman-tem

Impostor Syndrome: Perasaan Ragu Terhadap Diri Sendiri

Halo IdeNovator! Seperti yang kalian ketahui, beberapa saat yang lalu Metagraf sempat istirahat tanpa posting selama satu bulan. Sebenarnya, penyebab utamanya adalah karena pada saat itu, saya mulai merasa ragu dengan kemampuan saya menulis. Perasaan yang saya alami itu biasa disebut dengan istilah  self-doubt . Dalam bentuk lain, perasaan  self-doubt  ini dikenal dengan istilah Impostor Syndrome, yaitu ketika seorang yang sebenarnya kompeten/berpengalaman, merasa bahwa dirinya tidak benar-benar tau apa yang ia lakukan. Berdasarkan pengalaman saya, perasaan tersebut sangatlah mematikan. Impostor Syndrome telah membuat saya jadi berhenti berkarya dan kehilangan momentum dalam menulis. Tidak hanya saya, sejak pertama kali istilah  Impostor Syndrome  ini di temukan pada tahun 1978, telah tercatat bahwa 70% dari populasi manusia di seluruh dunia pernah merasakannya. Bahkan para mahasiswa di universitas papan atas dunia seperti  Harvard, Yale, Stanford  dan  MIT  pun merasakan ha

Tips Meningkatkan Kecepatan Membaca

Halo IdeNovator! Beberapa minggu lalu, gue pernah menulis artikel yang berjudul:  Rahasia Membaca Satu Buku Setiap Minggu . Nah, di artikel itu gue sempet ngejanjiin akan menulis tentang gimana sih tips meningkatkan kecepatan membaca tanpa mengurangi komprehensi kita dalam membaca. Sebelum gue menjelaskan tentang  step-step nya, perlu diketahui bahwa  membaca cepat ini ngga bisa instan.  Dibutuhkan latihan-latihan setiap harinya. Pada awalnya membaca cepat ini juga akan terasa sedikit susah karena mata kita belum terbiasa untuk bergerak dengan cepat dan membaca lebih banyak kata sekaligus. Jadi, lakukanlah latihan membaca cepat dengan teratur agar nanti membaca cepat bisa menjadi kebiasaan yang secara otomatis kita lakukan. Oh iya, pengen ngejelasin juga bahwa  kita ngga harus membaca cepat untuk semua buku.  Ada beberapa jenis buku yang emang kita bisa ngelakuin baca cepat dengan mudah, namun ada juga buku yang akan lebih enak bacanya kalo dihayati secara perlahan. Jadi, ki