Langsung ke konten utama

Mencari Titik Temu Antara Passion Dan Talent

Halo IdeNovator!

“Andai aja dulu gue hidup sesuai yang gue inginkan, bukan yang orang lain harapkan dari diri gue.”
Kalimat tersebut adalah salah satu kalimat penyesalan yang banyak dikatakan oleh seseorang ketika tua. Tentunya, penyesalan itu terjadi bukan karena apa yang baru saja mereka lakukan, melainkan karena apa yang mereka lakukan ketika muda.
Banyak orang yang ngga pernah mengenal dan mencoba untuk mengenal tentang diri mereka sendiri. Terlalu sibuk melakukan pekerjaan yang mereka ngga suka hingga lupa untuk melakukan introspeksi dan mengenal dirinya sendiri.
Pastinya, kalian ngga pengen kan punya penyesalan seperti itu ketika tua? Yuk coba disimak!

ABOUT THE BOOK

Buku “Finding Your Element” merupakan versi ‘workbook’ dari buku sebelumnya, The Element. Karena bentuknya workbook, jadi dalam buku ini terdapat 15 latihan untuk membantu kita melakukan introspeksi diri secara mendalam tentang menemukan bakat, passion, preferensi dan goal.
Buku ini ditulis oleh Sir Ken Robinson, seorang penasihat dibidang pendidikan, pemerintahan dan organisasi non-profit. Ken menjadi sangat terkenal ketika ia menjadi pembicara TED Talks berjudul “Do School Kills Creativity?” yang telah ditonton 15 juta kali dan menjadi video TED yang paling banyak ditonton.

THE ELEMENT

Apa sih The Element itu?
ELEMENT = PASSION + TALENT
Menurut Ken, The Element adalah titik temu antara bakat alami kita dan passion yang kita punya.
“Being in your Element is where your natural aptitudes meet your passions.”
Kenapa sih setiap orang harus tau Elementnya?
1. Personal, yaitu memahami siapa diri kita, apa yang bisa kita lakukan dan apa yang ingin kita lakukan dengan hidup kita.
2. Sosial, banyak orang yang ngga tau sama sekali apa Element mereka, sehingga mereka merasa ngga bahagia atas pekerjaannya. Hal tersebut nantinya akan berujung pada banyak masalah sosial lainnya seperti pengangguran, kriminalitas dan lain-lain.
Menurut gue pribadi, dengan mengetahui Element kita, kita bisa menghindari penyesalan-penyesalan ketika tua seperti yang gue tulis di awal. Intinya sih mengetahui apa Element kita akan memperkuat keseimbangan hidup kita secara keseluruhan.
“Happiness comes from the feeling that you are on the right track, doing something meaningful, that you are who and where you are supposed to be”


THREE ELEMENTALS PRINCIPALS

Principal #1: Your life is unique.
Ngga ada satu orang pun di dunia ini yang mempunyai hidup yang sama dengan kita. Sekalipun pekerjaan yang dilakukan sama, pasti ada perbedaan dengan orang lain
Principal #2: You create your own life.
Hal yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya adalah manusia bisa menciptakan sendiri bagaimana ia ingin hidup, menggunakan kekuatan imajinasi dan kreativitas.
Principal #3: Life is organic.
Hidup adalah sebuah proses perkembangan antara keinginan dan kemampuan secara terus menerus.

HOW TO FIND YOUR ELEMENT

Dalam buku ini terdapat sekitar 15 latihan yang dapat kita lakukan untuk membantu menemukan Element kita. Sayangnya, karena terlalu detail dan panjang, gue ngga bisa menyertakan seluruh latihan tersebut di post ini. Sebagai gambaran, berikut ini adalah beberapa pertanyaan yang menjadi bab utama dalam buku ini:
– What Are You Good At?
– How Do You Know?
– What Do You Love?
– What Makes You Happy?
– What’s Your Attitude?
– Where Are You Now?
– Where’s Your Tribe?

KESIMPULAN

Mencari titik temu atas passion dan bakat yang kita miliki adalah hal yang penting untuk menjalani hidup yang bahagia.
Kalo kalian lagi bingung gimana cara menemukan passion dan bakat kalian, menurut gue buku ini adalah salah satu buku yang harus kalian baca.


About the author
Gilang Agustiar

An avid learner that passionate on reading, thinking, and writing. Student at Entrepreneurship SBM ITB.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Power Pose: Menjadi Percaya Diri Dalam 2 Menit

Halo IdeNovator! Kurang percaya diri. Sebuah masalah yang dialami oleh banyak orang, termasuk gue sendiri. Mulai dari ngga percaya diri ketika mau public speaking, mulai kenalan sama orang lain, ataupun inisiatif buat menyampaikan ide. Salah satu momen yang paling gue ingat dalam hidup gue adalah ketika gue mengikuti lomba marketing plan yang diadakan oleh salah satu konsultan marketing di Indonesia. Waktu itu, tim gue sempet lolos babak 16 besar dan harus presentasi di depan beberapa para juri yang merupakan ahli di bidangnya. Gue ngerasa ngga siap banget waktu itu, mulai dari materi yang kurang dipersiapkan dan juga karena itu juga merupakan pengalaman pertama gue buat berbicara di depan umum. Gue ngerasa deg-degan banget dan rasanya udah hampir keringet dingin pas naik diatas panggung. Alhasil, kurangnya percaya diri ini menyebabkan gue ngomong gelagapan dan terlihat ngga jelas. Ya, tim gue ngga lolos ke babak berikutnya dan gue merasa bersalah karena mengecewakan teman-tem

Impostor Syndrome: Perasaan Ragu Terhadap Diri Sendiri

Halo IdeNovator! Seperti yang kalian ketahui, beberapa saat yang lalu Metagraf sempat istirahat tanpa posting selama satu bulan. Sebenarnya, penyebab utamanya adalah karena pada saat itu, saya mulai merasa ragu dengan kemampuan saya menulis. Perasaan yang saya alami itu biasa disebut dengan istilah  self-doubt . Dalam bentuk lain, perasaan  self-doubt  ini dikenal dengan istilah Impostor Syndrome, yaitu ketika seorang yang sebenarnya kompeten/berpengalaman, merasa bahwa dirinya tidak benar-benar tau apa yang ia lakukan. Berdasarkan pengalaman saya, perasaan tersebut sangatlah mematikan. Impostor Syndrome telah membuat saya jadi berhenti berkarya dan kehilangan momentum dalam menulis. Tidak hanya saya, sejak pertama kali istilah  Impostor Syndrome  ini di temukan pada tahun 1978, telah tercatat bahwa 70% dari populasi manusia di seluruh dunia pernah merasakannya. Bahkan para mahasiswa di universitas papan atas dunia seperti  Harvard, Yale, Stanford  dan  MIT  pun merasakan ha

Tips Meningkatkan Kecepatan Membaca

Halo IdeNovator! Beberapa minggu lalu, gue pernah menulis artikel yang berjudul:  Rahasia Membaca Satu Buku Setiap Minggu . Nah, di artikel itu gue sempet ngejanjiin akan menulis tentang gimana sih tips meningkatkan kecepatan membaca tanpa mengurangi komprehensi kita dalam membaca. Sebelum gue menjelaskan tentang  step-step nya, perlu diketahui bahwa  membaca cepat ini ngga bisa instan.  Dibutuhkan latihan-latihan setiap harinya. Pada awalnya membaca cepat ini juga akan terasa sedikit susah karena mata kita belum terbiasa untuk bergerak dengan cepat dan membaca lebih banyak kata sekaligus. Jadi, lakukanlah latihan membaca cepat dengan teratur agar nanti membaca cepat bisa menjadi kebiasaan yang secara otomatis kita lakukan. Oh iya, pengen ngejelasin juga bahwa  kita ngga harus membaca cepat untuk semua buku.  Ada beberapa jenis buku yang emang kita bisa ngelakuin baca cepat dengan mudah, namun ada juga buku yang akan lebih enak bacanya kalo dihayati secara perlahan. Jadi, ki