Halo IdeNovator!
Pernahkan kamu merasa ingin memberikan kesan yang bertahan lama kepada orang lain tetapi kesulitan untuk melakukannya? Nah, mari kita perhatikan penjelasan berikut ini, agar kamu tahu dua hal yang penting dalam memberikan kesan bertahan lama kepada orang lain.
Kita hidup di dunia yang penuh dengan kepentingan diri sendiri. Secara tidak sadar banyak sekali orang-orang yang masih memiliki prinsip ‘Aku’ dalam hidup mereka, menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan masing-masing dengan mengutamakan kepentingan pribadi.
Keinginan kita untuk menjadi berarti dalam kehidupan orang lain seharusnya mudah dicapai, tapi hal itu dipersulit dengan egoisme yang tertanam pada diri kita. Sehingga menjadi penghambat dalam persahabatan.
Saya dulu pernah berada pada kondisi ini. Ketika saya memimpin sebuah tim kesenian di SMA. Saya memaksakan kehendak saya kepada semua orang. Lebih buruk lagi, saya tidak pernah mendengarkan saran mereka. Namun, ketika saya mendapati hasil penampilan yang kurang baik, saya menyadari ada sesuatu yang salah.
Apakah teman-teman memiliki pengalaman serupa? Disadari atau pun tidak, setiap orang pernah menjadi egois. Namun, kita masih dapat menarik pelajaran dari kejadian-kejadian tersebut.
1. Tunjukkan Kepedulian Kepada Orang Lain
Setelah saya membaca buku How to Win Friends and Influence People in The Digital Age, karya Dale Carnegie, saya mendapatkan banyak sekali informasi tentang cara kita berkomunikasi dan berhubungan dengan orang lain. Nah, dikaitkan dengan pengalaman saya tadi, ternyata menurut buku ini,
Para individu yang tidak tertarik terhadap sesama manusialah yang mengalami kesulitan terbesar dalam hidup dan menimbulkan kerusakan terbesar kepada orang lain.
Maksudnya adalah ketika kita hidup dengan masih berfokus pada diri sendiri dan mengabaikan orang lain, dampaknya akan terasa sebagai kerusakan hidup kita sendiri. Misalkan dengan tidak mengutamakan teman yang sedang memiliki masalah. Bukannya membantu, tapi malah lari dan beralasan kalau sedang sibuk. Hal itu sudah menunjukkan pemenuhan ego diri yang mengesampingkan orang lain, hal kecil yang kenyataannya sangat berarti.
Saya memiliki teman kuliah yang selalu makan siang bersama saya. Dia pernah mengatakan kalau dia sedang mendapat masalah pembayaran keuangan kuliah. Ketika itu saya sadar kalau saya harus bisa membantunya untuk menyelesaikan masalahnya. Saya pun memberikan saran untuk membuat surat penangguhan kepada Lembaga Kemahasiswaan. Dan entah mengapa respon teman saya itu sangat baik. Dia bahkan berterima kasih kepada saya karena sudah memberikan saran untuk membantunya.
Teman-teman bisa lihat kan? Ketika kita memperhatikan orang lain, sekecil apapun itu, dampaknya luar biasa. Ada masa saat kita mengutamakan orang lain daripada diri sendiri. Marilah kita coba untuk membiasakan peduli dengan orang lain agar kita menjadi individu yang bermanfaat untuk sesama.
Kehidupan yang berpusat pada diri sendiri, adalah kehidupan yang paling bermasalah.
2. Tunjukkan Minat Terhadap Minat Orang Lain
Mungkin teman-teman perlu tahu, dari buku inilah saya belajar juga tentang menunjukkan minat terhadap minat orang lain. Menunjukkan minat kita kepada orang lain memang penting. Namun tak kalah penting adalah bagaimana kita bisa menunjukkan minat terhadap minat orang lain.
Memang, fokus pada diri sendiri seringkali mendominasi cara berpikir. Tapi, dengan menunjukkan ketertarikan terhadap apa yang disukai orang lain, kita akan dapat menciptakan keterhubungan satu sama lain. Hal itu akan membuat komunikasi berjalan dengan baik. Dari buku ini juga saya mendapatkan masukan yang berharga.
Saat Anda memasukkan minat orang lain ke dalam minat Anda, Anda mendapati bahwa minat Anda terpenuhi saat Anda berada dalam proses membantu orang lain.
Nah, apakah teman-teman mengerti dengan maksud pernyataan di atas? Kalau begitu ayo kita lanjutkan pembahasannya.
Mungkin teman-teman pernah berkomunikasi dengan orang lain dan mendapatkan masalah ketika obrolan itu terhenti begitu saja. Hal itu terjadi karena antara dua pelaku komunikasi itu tidak memberikan umpan balik yang seimbang. Tapi teman-teman jangan khawatir, ada cara yang bisa teman-teman lakukan berdasarkan pemaparan dari buku ini.
Pertama, perhatikanlah topik pembicaraan dalam obrolan itu. Simak baik-baik minat apa yang dimiliki oleh lawan bicara teman-teman. Kemudian berikanlah tanggapan singkat seperti mengatakan “Luar biasa”, “Oh iya? Itu keren”, “Aku juga tahu itu!”, dan ungkapan-ungkapan lain yang menunjukkan ketertarikan teman-teman pada topik pembicaraan. Kedua, ciptakan ikatan dan koneksi pembicaraan dengan lawan bicara. Carilah masalah apa yang bisa kamu bantu dalam interaksi itu. Berikanlah saran dan ciptakan ketulusan dalam menanggapi setiap pembicaraan. Bagaimana, mudah kan?
Orang tertarik pada sosok yang peduli pada apa yang menjadi minat mereka.
Kesimpulan
Kita hidup dalam lingkungan yang dipenuhi oleh berbagai pemikiran dan ego masing-masing. Namun, mengendalikan dan mengontrol ego menjadi hal yang penting agar proses kehidupan berjalan dengan baik. Jangan lupa juga untuk menumbuhkan rasa peduli terhadap orang-orang yang intens berhubungan dengan kita. Selain itu, agar tercipta koneksi dan ketertarikan dalam berkomunikasi dengan orang lain, diperlukan penunjukan minat kita terhadap mereka yang didasari oleh ketulusan hati.
- Egi Yamada
Komentar
Posting Komentar