Langsung ke konten utama

Baru Mau Buka Bisnis Online? Perhatikan Hal ini Sebelum Terlambat. Biar Gak Nyesel!

Entah kenapa, akhir-akhir ini semakin banyak saya liat temen-temen yang mulai menggunakan medsosnya sebagai lahan dagangannya.
Padahal dulu mereka pakai medsos cuma buat update konten yang kurang ber-faedah.
Curhat, galau, marah-marah, kzl, foto selfie, umbar kekayaan bapaknya dan masih banyak lagi.
Yah, itu kan masa lalu.
Tapi sekarang?
Satu per satu mereka mulai sadar bahwa yang namanya mencari uang itu gak semudah naik kelas dari TK A ke TK B.
Media sosial pun mereka ‘paksa’ sebagai ajang pencari nafkah.
Mulai dari promosi masker sampai fidget spinner.
Gak ada yang salah sampai sini.
Menurut saya pribadi, media sosial emang sebaiknya dimanfaatkan buat hal-hal positif semacam ini.
Namun ada satu hal yang meresahkan saya ketika mereka mulai bergerak ke bisnis online.
Balik lagi ke kalimat sebelumnya.
Media sosial pun mereka ‘paksa’ sebagai ajang pencari nafkah.

Ada kata paksa di situ.

Seolah-olah promosi yang mereka lakukan itu hanya sekedar mencari receh, yang penting dapet tambahan walaupun cuma sedikit.
Promosi dilakukan ala kadarnya.
Sampai di sini gak menjadi masalah kalau Anda memang gak minat 100% dalam berbisnis online.
Tapi buat Anda yang ingin membuka bisnis online secara serius, ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan dan gak boleh ditinggalkan.

#1. Teliti kolam yang mau dituju

Berkat kecanggihan teknologi dan kemajuan jaman, saat ini siapapun bisa berkecimpung dalam bisnis online.
Gak perlu waktu lama dan gak perlu repot.
Banyak tutorial di luar sana yang mengajarkan cara membuat website.
Marketplace canggih sudah tersedia lengkap dengan segala fasilitasnya bagi para penjual online.
Akses untuk mencari supplier juga cukup mudah.
Wah, pokoknya untuk berjualan online itu gampang banget buat siapapun saat ini.

Resikonya apa?

Kemudahan dalam berjualan online meningkat, maka persaingan pun ikut meningkat.
Inilah salah satu pentingnya Anda harus mengenali kolam (pasar) yang mau dituju.
Jangan fokus dengan ‘sudah berapa banyak kompetitor di pasar’.
Tapi fokuslah dengan  ‘apa yang belum ada di pasaran saat ini’.
Kan pusing kalau Anda diminta itungin ada berapa banyak penjual fidget spinner yang ada di Indonesia.
Untuk itulah Anda perlu yang namanya diferensiasi.
Daripada masuk ke kolam yang sudah jenuh, lebih baik Anda ciptakan sendiri kolam yang benar-benar baru.

#2. Mau belajar teknologi

Hal sederhana ini juga masih jadi halangan beberapa orang untuk berbisnis online.
Mau dagangannya laris di media online, tapi belum apa-apa udah alergi duluan dengan bikin lapak di marketplace.
Apalagi buat ngurusin website.
Padahal upload foto di Instagram mah jalan terus.
Bukannya gak bisa, tapi gak mau.
Mungkin karena stereotype bahwa dirinya gaptek dan akan selalu gaptek.
Atau mungkin karena belum niat 100% aja untuk jualan online?
Nah loh, balik lagi deh ke poin 1.

Belajar teknologi itu mencakup apa aja?

Untuk bisa berjualan online, Anda gak perlu jadi ahli coding atau harus bisa merakit komputer dulu.
Penekanan ‘mau belajar teknologi’ di sini bukan pada teknisnya, tapi lebih kepada usaha dari pelaku bisnis itu sendiri.
Setidaknya ada 1 kunci yang harus dimiliki setiap pebisnis, khususnya yang berbasis online yang menggunakan teknologi.
“Stay foolish, stay hungry.” Steve Jobs

#3. Tanya kenapa? (start with why)

Start with why ini dipelopori oleh Simon Sinek bersama dengan konsep Golden Circle-nya.
Konsep ini menjelaskan apa sih sebenarnya yang melandasi Anda untuk melakukan sesuatu (dalam konteks ini berbisnis online)?
Mencari uang, melakukan penjualan, meningkatkan profit itu bukan tujuan, tapi hasil.
Tujuan itu sifatnya lebih besar daripada sekedar mencari tambahan uang jajan aja.
Apple dengan tujuannya memberikan inovasi, simplicity, rasa elegan bagi para penggunanya.
McDonald dengan tujuannya menjadi wadah untuk berkumpulnya keluarga, berbagi kebahagiaan, menjadi kebanggaan Amerika.
Gramedia dengan mottonya Enlightening Minds, Expanding Horizons.
Yah, kurang lebih ke arah visi sih jadinya.
Visi ini jadi pondasi awal dalam membangun bisnis online.

Untuk apa?

Segala hal yang Anda buat dalam bisnis nantinya bakal lebih fokus dan terarah sesuai tujuannya masing-masing.
Sederhananya, kerjaan Anda bisa lebih efisien dan efektif, sedangkan di sisi customer juga bisa lebih mendapatkan image dan value dari bisnis ini.

#4. Rajin ngotak-ngatik

Bisnis online itu bukan cuma upload foto produk, bikin caption, terus tinggal duduk manis nunggu pesanan datang dengan sendirinya.
Bukannya gak mungkin dengan cara ini mendatangkan pelanggan.
Malah berkat kehadiran marketplace seperti Bukalapak dan Tokopedia hal itu sangat memungkinkan untuk mendatangkan konsumen dengan sendirinya.
Tapi gak bakal maksimal.
Apalagi buat bisnis yang baru dibentuk, wah banyak banget yang harus dikerjain.
Salah satu PR yang cukup menantang adalah bagaimana caranya membangun kepercayaan calon pelanggan.

#5. Siap-siap berhadapan dengan desain visual

Desain visual, foto atau tampilan dalam bisnis online itu seperti manusia membutuhkan air.
Suka atau gak suka dengan desain visual, dalam bisnis online, Anda membutuhkan peran penting ini.
Mulai dari foto produk, bikin banner, logo, sampai urusan website dan tetek bengeknya, semua menggunakan teknik visual agar menarik calon konsumen.

Kalau gak berbakat sama sekali gimana?

Ada beberapa opsi.
Yang paling mudah tentunya menggunakan jasa orang lain.
Bisa sebagai partner atau kerja lepas.
Opsi yang lain adalah dengan menggunakan aplikasi yang memudahkan Anda untuk melakukan desain visual seperti Canva.com (gratis pula).

#6. Bisnis online itu pekerjaan sampingan?

Ya, ya, meski mungkin sebagian besar dari kita saat ini telah memiliki pekerjaan utama, tapi rasanya ingin tetap mendapatkan penghasilan tambahan.
Yang gak perlu modal gede, gak repot, mudah, bisa dikerjain di rumah dan fleksibel…
Berbisnis online mungkin jawaban yang tepat?
Nah, berapa banyak dari Anda yang sempat berpikiran sama seperti itu?
Memang sih secara harafiah, bisnis online yang nanti Anda buat itu masuknya sebagai pekerjaan sampingan.
Tapi balik lagi ke diri Anda masing-masing.
Apakah bisnis online yang nantinya akan Anda kerjain ini hanya sebagai sampingan dan akan selalu menjadi sampingan?
Atau mungkin Anda menginginkan bisnis online ini nantinya akan menjadi penghasilan utama Anda dan gak bergantung dengan pekerjaan saat ini?

Kalau Anda pilih opsi kedua…

Maka jangan anggap bisnis online itu sebagai bisnis sampingan.
Buat seolah bisnis ini sebagai penghasilan utama Anda saat ini.
Kenapa gitu?
Pengalaman sebelumnya, hal ini secara gak langsung bakal mempengaruhi perlakuan diri Anda terhadap bisnis online ini.
Kalau Anda menganggap bisnis online ini hanya sebagai sampingan, maka usaha Anda pun gak maksimal dan setengah-setengah, karena menganggap bisnis online ini gak seberapa penting.
Begitu juga sebaliknya.
Jadi ya balik lagi, sesuaikan aja sama tujuan Anda masing-masing mau dibawa kemana bisnis online ini nantinya?

#7. Mau sampai kapan menggeluti bisnis ini?

Kalau kata Ray Kroc…

If you work just for money, you'll never make it, but if you love what you're doing and you always put the customer first, success will be yours.
Kira-kira… Faktor apa yang membuat Anda mau banget bisnis online ini segera terbentuk?
Uang?
Atau passion?
Dalam beberapa tahun ke depan, apakah Anda
masih memiliki semangat seperti sekarang ini dalam menggeluti bisnis tersebut?
Hahaha, bahkan pertanyaan ini pun masih sulit untuk saya jawab secara pribadi.

Jadi… Sudah siap membuka bisnis online?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Power Pose: Menjadi Percaya Diri Dalam 2 Menit

Halo IdeNovator! Kurang percaya diri. Sebuah masalah yang dialami oleh banyak orang, termasuk gue sendiri. Mulai dari ngga percaya diri ketika mau public speaking, mulai kenalan sama orang lain, ataupun inisiatif buat menyampaikan ide. Salah satu momen yang paling gue ingat dalam hidup gue adalah ketika gue mengikuti lomba marketing plan yang diadakan oleh salah satu konsultan marketing di Indonesia. Waktu itu, tim gue sempet lolos babak 16 besar dan harus presentasi di depan beberapa para juri yang merupakan ahli di bidangnya. Gue ngerasa ngga siap banget waktu itu, mulai dari materi yang kurang dipersiapkan dan juga karena itu juga merupakan pengalaman pertama gue buat berbicara di depan umum. Gue ngerasa deg-degan banget dan rasanya udah hampir keringet dingin pas naik diatas panggung. Alhasil, kurangnya percaya diri ini menyebabkan gue ngomong gelagapan dan terlihat ngga jelas. Ya, tim gue ngga lolos ke babak berikutnya dan gue merasa bersalah karena mengecewakan teman-tem

Impostor Syndrome: Perasaan Ragu Terhadap Diri Sendiri

Halo IdeNovator! Seperti yang kalian ketahui, beberapa saat yang lalu Metagraf sempat istirahat tanpa posting selama satu bulan. Sebenarnya, penyebab utamanya adalah karena pada saat itu, saya mulai merasa ragu dengan kemampuan saya menulis. Perasaan yang saya alami itu biasa disebut dengan istilah  self-doubt . Dalam bentuk lain, perasaan  self-doubt  ini dikenal dengan istilah Impostor Syndrome, yaitu ketika seorang yang sebenarnya kompeten/berpengalaman, merasa bahwa dirinya tidak benar-benar tau apa yang ia lakukan. Berdasarkan pengalaman saya, perasaan tersebut sangatlah mematikan. Impostor Syndrome telah membuat saya jadi berhenti berkarya dan kehilangan momentum dalam menulis. Tidak hanya saya, sejak pertama kali istilah  Impostor Syndrome  ini di temukan pada tahun 1978, telah tercatat bahwa 70% dari populasi manusia di seluruh dunia pernah merasakannya. Bahkan para mahasiswa di universitas papan atas dunia seperti  Harvard, Yale, Stanford  dan  MIT  pun merasakan ha

Tips Meningkatkan Kecepatan Membaca

Halo IdeNovator! Beberapa minggu lalu, gue pernah menulis artikel yang berjudul:  Rahasia Membaca Satu Buku Setiap Minggu . Nah, di artikel itu gue sempet ngejanjiin akan menulis tentang gimana sih tips meningkatkan kecepatan membaca tanpa mengurangi komprehensi kita dalam membaca. Sebelum gue menjelaskan tentang  step-step nya, perlu diketahui bahwa  membaca cepat ini ngga bisa instan.  Dibutuhkan latihan-latihan setiap harinya. Pada awalnya membaca cepat ini juga akan terasa sedikit susah karena mata kita belum terbiasa untuk bergerak dengan cepat dan membaca lebih banyak kata sekaligus. Jadi, lakukanlah latihan membaca cepat dengan teratur agar nanti membaca cepat bisa menjadi kebiasaan yang secara otomatis kita lakukan. Oh iya, pengen ngejelasin juga bahwa  kita ngga harus membaca cepat untuk semua buku.  Ada beberapa jenis buku yang emang kita bisa ngelakuin baca cepat dengan mudah, namun ada juga buku yang akan lebih enak bacanya kalo dihayati secara perlahan. Jadi, ki